Pada zaman ini banyak kaum muslimin, lebih condong menuntut Ilmu dunia
bahkan rela belajar ke luar negeri, Bimbel, dan bahkan rela mengeluarkan
uang yang tidak sedikit.
Sebagai bukti bisa kita lihat
masjelis-majelis Ilmu sangat sedikit yang hadir namun majelis Ilmu dunia
banyak peminatnya. Kita liha sekolah Agama lebih sedikit peminatnya
dibanding dengan Jurusan dunia.
Coba kita perhatikan bahwa orang2
tua kita mendidik agama hanya sebatas shalat dan mampu membaca
al-Qur'an, bahkan ada yang tidak.
Bagaimana jika kita condong pada Dunia:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seandainya dunia
sebanding dengan satu sayap sayap lalat di sisi Allah, niscaya Dia tidak
akan memberikan seteguk air pun bagi seorang kafir.” (HR. At-Tirmidzi,
dia berkata, “Hadits hasan shahih”)
Dari hadits diatas bahwasanya dunia tidak ada nilainya, kenapa kita condong atasnya.
Celaan Allah terhadap orang yang pintar terhadap dunia bodoh tetang agama:
Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bersabda,
إِنَّ اللهَ تَعَالىَ يُبْغِضُ كُلَّ عَالِمٍ بِالدُّنْيَا جَاهِلٍ بِالْآخِرَة
“Sesungguhnya Allah ta’ala membenci orang yang pandai dalam urusan
dunia namun bodoh dalam perkara akherat”. (HR. Al-Hakim ,dishahihkan
oleh al-Albani)
Maukah kita dibenci Allah karena kita lebih pandai dalam urusan Akherat dan bodoh masalah Dunia.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya:
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia, sedang
mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (QS. Ar Rum:7)
Ayat di atas merupakan peringatan keras bagi orang yang hanya mementingkan urusan dunia sedangkan urusan akhiratnya dilupakan.
Adapun para ulama menafsirkan ayat tersebut sebagai berikut,
Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Umumnya manusia tidak memiliki ilmu
melainkan ilmu duniawi. Memang mereka maju dalam bidang usaha, akan
tetapi hati mereka tertutup, tidak bisa mempelajari ilmu dienul islam
untuk kebahagiaan akhirat mereka.” (Tafsir Ibnu Katsir 3/428)
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah berkata: “Pikiran
mereka hanya terpusat kepada urusan dunia sehingga lupa urusan
akhiratnya. Mereka tidak berharap masuk surga dan tidak takut neraka.
Inilah tanda kehancuran mereka, bahkan dengan otaknya mereka bingung dan
gila. Usaha mereka memang menakjubkan seperti membuat atom, listrik,
angkutan darat, laut dan udara. Sungguh menakjubkan pikiran mereka,
seolah-olah tidak ada manusia yang mampu menandinginya, sehingga orang
lain menurut pandangan mereka adalah hina. Akan tetapi ingatlah! Mereka
itu orang yang paling bodoh dalam urusan akhirat dan tidak tahu bahwa
kepandaiannya akan merusak dirinya. Yang tahu kehancuran mereka adalah
insan yang beriman dan berilmu. Mereka itu bingung karena menyesatkan
dirinya sendiri. Itulah hukuman Allah bagi orang yang melalaikan urusan
akhiratnya, akan dilalaikan oleh Allah ‘azza wa jalla dan tergolong
orang fasik. Andaikan mereka mau berpikir bahwa semua itu adalah
pemberian Allah ‘azza wa jalla dan kenikmatan itu disertai dengan iman,
tentu hidup mereka bahagia. Akan tetapi lantaran dasarnya yang salah,
mengingkari karunia Allah, tidaklah kemajuan urusan dunia mereka
melainkan untuk merusak dirinya sendiri.” (Taisir Karimir Rahman 4/75)
Wahai kaum muslimin . .. .
harta-harta kita akan kita tinggalkan dan wariskan
hanya sedikit harta yang mampu kita nikmati
Kita lupa ada kematian yang memutusnya
Setalah itu ada kehidupan yang kekal Neraka atau Surga
Semoga bermanfaat.
0 comments :
Post a Comment